Jika sebelumnya kami sempat mencicipi sensasi berkendara bersama Audi A6 S-Line 2.8 ditengah kemacetan kota Bandung. Kini kami tergelitik untuk menjajal mode transmisi Multitronic 8-Speed nya.
Berasa tak cukup ruang saat macet, maka pengujian tersebut dilakukan di jalur Lembang – Tangkupan Perahu dan Tol Cipularang. Tentu bukan untuk kebut-kebutan, melainkan hanya untuk merasakan perbedaan tarikan antara gigi D dan Multitronic 8-Speed.
Dan benar saja. Jika diposisi D mobil terasa santai dan rpm tersalur lembut, maka saat mencoba transmisi Multitronic tarikan mobil lebih baik.
Saat dipacu di jalur Lembang – Tangkupan Perahu yang berliku dan menanjak, sedan empat pintu tersebut terasa enteng untuk menyalip kendaraan besar, meski saat menanjak sekalipun.
Eksplorasi kemampuan mesin V6 2.8 liter FSI bertenaga 204 dk kami lanjutkan di Tol Cipularang. Tarikan mobil di rpm bawah dan menengah terasa galak. Meski nafasnya panjang tapi perpindahan gigi cukup dilakukan di rpm 3.000 agar jeda tak terlalu terasa.
Di Tol Cipularang, posisi gigi 6 sudah cukup untuk meraih kecepatan 150 km/jam. Tapi putaran mesin lebih halus, bisa pindah ke posisi gigi 8.
Meski kencang, tapi di jalur berliku suspensi Audi A6 S-Line 2.8 cukup baik mendukung kestabilan. Sehingga mobil seharga Rp 985 juta ini masih ‘jinak’ dikendalikan. Konsekuensinya, suspensi terasa keras. Hal ini sesuai dengan prinsip Audi yang tak hanya menyediakan kenyamanan bagi penumpang, tapi juga asik dikendarai sendiri.