Autosport Magazine official website | Members area : Register | Sign in
MotoGP World Championship Statistic
Pos Rider Team Pts
1 Jorge Lorenzo Yamaha 350
2 Dani Pedrosa Honda 332
3 Casey Stoner Honda 254
4 Andrea Dovizioso Yamaha 218
5 Alvaro Bautista Honda 178
6 Valentino Rossi Ducati 163
7 Cal Crutchlow Yamaha 151
8 Stefan Bradl Honda 135
9 Nicky Hayden Ducati 122
10 Ben Spies Yamaha 88
OTOMOTIF NEWS
TEST DRIVE
Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Upgrade Housing Clutch Jupiter MX

Sunday, October 28, 2012

Memaksimalkan performa bisa dengan menyentuh bagian kopling, yang berfungsi memutus dan menyambung tenaga dari kruk as ke rasio. Yaitu dengan meminimalkan selip kala akselerasi, sehingga motor bisa langsung ngacir saat kopling ditutup kala menaikan posisi gigi. Bensin pun bisa lebih irit lo.

Nah, salah satu cara ampuh yakni pakai rumah kopling yang dilengkapi dengan 6 kaki berikut pernya (gbr. 1). “Tekanan lebih merata, sehingga selip bisa diminimalkan,” terang Robert Cong, pemasok perangkat kopling dari Global Motorindo, di Jl. Letjend Suprapto No. 60 Galur, Jakpus.

“Tarikan jauh lebih responsif, takputus-putus mirip pakai close ratio,” puas Zulfikar Noor yang sudah pakai kopling 6 kaki ini. Tapi menurutnya ada satu kekurangan, lantaran per tambah 2 dengan spring rate sama dengan standar, tarikan handle kopling jadi lebih berat, “Pegal jika ketemu macet,” tambahnya.
Mau coba pasang? Salah satu mereknya ada SYS yang dimasukan oleh Robert dari Malaysia, termasuk untuk Yamaha Jupiter MX. Oh iya, khusus Jupiter MX ternyata dari pabriknya ada 4 tipe rumah kopling, jadi kalau mau ganti mesti dilihat dalu pakai tipe yang mana tergantung bawaan motor.

“Pertama untuk MX kopling otomatis kode 5YP, kedua kode 2S4 untuk MX kopling manual kampas Karisma, ketiga manual kampas Grand kode 2S4-2, terakhir MX 5 speed dengan kode 55C,” terang Robert yang menambahkan harga rumah koplingnya sama Rp 271 ribu.

Kalau sudah jelas tipe yang mana, mari langsung dipasang. Langkah pertama pasti menguras oli. Kemudian buka footstep dengan membuka 4 pakai kunci ring 12 mm. Jika sudah, lanjut copot kick starter pakai kunci sok 14 mm.

Lanjut ambil kunci pas 12 mm guna membuka kabel kopling dari dudukannya, kalau mau lebih mudah copot saja tuas kopling dari asnya. “Baru buka baut bak kopling pakai kunci T-8,” terang Teddy Cong, yang saudara Robert ini.


“Kemudian pakai kunci T-10 buka 4 baut per kopling (gbr.2), lalu tarik per berikut tutup koplingnya. Lanjut lepas mur 19 pakai sok (gbr.3), tapi buka dahulu penguncinya pakai obeng minus,” lanjut Teddy yang asli Batam ini.

Selanjutnya tinggal pasang rumah kopling yang baru. Urutan kebalikan saat membongkar, tapi jangan lupa pindahkan laher yang ada di cover kopling ke yang baru (gbr.4).

Juga pengunci mur 19 mesti diganti ring per lantaran mentok. Terakhir, tambahkan 2 baut untuk pasang 2 per tambahannya (gbr.5).

Pilih Captain Seat Buat Xenia-Avanza, Perhatikan Kebutuhan

Sunday, October 21, 2012

Sebelum mengaplikasi jok tipe captain seat pada mobil Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza anda, ada baiknya memperhatikan  kebutuhan kabin.

Hal ini disampaikan oleh Harun Guijaya, owner Zoom Leather Seat yang menawarkan captain seat pada Xenia dan Avanza. “Ada dua tipe captain seat yang ditawarkan oleh kami dan masing-masing ada kelemahan dan kelebihannya,” ungkapnya.

Yang pertama adalah tipe custom. “Tipe ini memiliki kelebihan bisa dilipat jadi cocok buat yang butuh kapasitas angkut lebih. Pasalnya dudukan jok mengandalkan aslinya. Harga yang ditawarkan juga lebih murah, yakni Rp 2 juta. Sedangkan kelemahannya, dari sisi desain terlihat kurang mewah. Serta kenyamanan yang kurang,” jelasnya.

Sementara pilihan kedua, pengguna Xenia Avanza bisa memilih captain seat dari jok eks Singapura yang ditawarkan Rp 4 juta.

“Kelebihannya jok terlihat lebih mewah dan nyaman, karena biasanya jok eks Singapura diambil dari mobil-mobil mewah. Tetapi, karena memakai dudukan baru, jadi jok tak dapat dilipat. Sehingga kapasitas angkut terbatas,” pungkas pria yang membuka gerai di Taman Permata Indah II, Blok N, No. 67 Kampung Gusti, Jakut atau telp. 08128367371

Cat Mobil Putih, Perlu Perhatian Khusus

Beberapa tahun ke belakang ini, tren mobil warna putih sedang berkembang pesat. Konsumen tak lagi ‘takut’ memilikinya lantaran perawatan ekterior yang dulu diangap sulit tidak sepenuhnya benar.

Seperti contoh komunitas pemilik dan pencinta berbagai merek dan model mobil khusus warna putih di Jakarta yang dinamai White Car Community (WCC).

Karena berpengalaman punya mobil sewarna inilah, mereka menganggap perawatan tak sesulit kayak mobil warna lain. "Perawatannya memang agak spesial," kata Henry Eko, salah seorang member WCC.

Menurutnya, perawatan untuk mobil putih tergantung apakah mobilnya masih baru atau sudah lama. Untuk mobil baru lebih mudah, cat tidak perlu di-restore dulu (dibikin seperti kondisi semula).

Kalau mobil baru, biasanya perhatikan saat mencuci. Para members WCC menerapkan metode dua ember (Gbr.1). Satu ember berisi sabun dan satunya lagi air untuk membasuh. "Biasanya orang pakai satu ember. Nyuci dan bilas pakai air yang sama, itu bisa membuat cat baret halus," lanjut pemilik Daihatsu Terios ini.

Cat putih berpotensi munculnya baret halus yang bikin cepat kusam. Ia berpendapat, mobil buatan 2005 ke atas, jika perawatannya benar bisa sampai 5 tahun tetap kelihatan kinclong.

Selain itu, saat mencuci disarankan pakai wash mitt (lap khusus seperti rambut gimbal) untuk mengurangi serpihan kotoran (Gbr.2). Jika pakai spons biasa, butiran seperti pasir kadang masih tersimpan di dalam spons.

Untuk sabun, pakai yang PH balance-nya netral. "Kalau mobil yang sudah di-wax, gunakan sabun yang plus wax, banyak merek ternama yang memproduksinya," jelas Henry.

Setelah dicuci, masih ada proses pengeringan yang juga perlu dapat perhatian. Anggota WCC tak menggunakan lap chamois, tetapi memanfaatkan bahan microfiber. Fungsinya sama seperti lap wash mitt, mengurangi potensi baret.

Tak ada metode khusus dalam merawat mobil warna putih. Hanya saja Henry mengingatkan, setelah dicuci air masih mengendap di sisi kaca spion (Gbr.3) atau juga pad aksen silver atau krom.

"Itu bisa menetes saat mobil dijalankan, kalau kena debu jadi seperti membentuk jalur air," tutup pria yang di WCC dianggap sebagai orang yang perhatian terhadap perawatan cat bodi mobil putih ini. Oh ya, mobil juga harus rajin di-wax, minimal 3 bulan sekali.

Mencegah Remang-remang Kabin Nissan Evalia XV

Banyak pemilik Nissan Evalia tipe XV yang merasa lampu kabin kurang terang. Memang, beda dengan versi SV yang punya lampu model bohlam seperti biasa. Pada varian tertinggi Evalia itu penerangan hanya ada (menempel) pada roof monitor TV di plafon tengah. Itu pun cuma 4 buah bohlam LED, sementara kabin terbilang lega sampai di ruang kaki. Kalau malam hari, meski lampu dinyalakan, masih remang-remang.

Nah, biar sekalian terang di semua baris penumpang, OTOMOTIF sekaligus mengganti lampu kabin bagian belakang. Soalnya, tak mungkin mengganti lampu LED pada monitor dengan yang lebih terang. Menelusuri pasaran aftermarket, tersedia deretan lampu yang terdiri dari 18 buah LED seharga Rp 70 ribu (Gbr.1). Enaknya, dimensi lampu terbilang pas dengan rumah lampu kabin belakang.

Prosesnya tinggal copot mika lampu kabin menggunakan obeng minus berukuran kecil. Lampu tinggal ditarik perlahan, lalu ganti dengan versi LED. Nah, kuncinya pasang lampu LED yakni pada bagian terminal lampu yang bakal menggantikan aslinya. "Tidak boleh terbalik antara terminal positif dan negatif (Gbr.2), enggak bakal nyala nanti," wanti Susanto, pemilik Jayapura Motor di Pasar Onderdil Dutamas, Lt. Dasar No.7, Jaksel.

Setelah terminal lampu terpasang, lepas double tape pada bagian belakang lampu. Gunanya agar lampu LED tidak terlalu menempel dengan mika. Tak perlu cari tempat khusus untuk menempel kok. Nantinya bakal merekat dengan kabel dan terminal lampu. Next, tinggal pasang mika seperti kebalikkannya.

Kembali ke bagian depan. Lampu yang sama bakal terpasang pada area kecil di bagian atas pegangan spion tengah. Cirinya, ada 3 lubang untuk baut pemegang. Untuk menarik kabelnya mesti membuka panel penutup pilar A. Tinggal cungkil dan lepas perlahan ke arah atas. Nanti, bakal terlihat tuh 4 kabel (Gbr.3).

Autosport memilih untuk langsung menyambung kabel switch pintu sebagai trigger. Jadi, begitu pintu dibuka, lampu kabin bakal menyala. Arus positifnya diambil dari kabel yang berwarna kuning, sementara kabel putih switch pintu tadi berfungsi sebagai massa.

Tarik kabel dan selipkan melalui panel plafon supaya rapi. Jadi, yang bakal terlihat hanya kabel kecil merah dan hitam bawaan lampu LED yang ngumpet di balik plafon (Gbr.4). Sekali lagi, pastikan jangan sampai kabel positif dan negatif terbalik ya. Coba buka dan tutup pintu untuk memastikan lampu telah menyala.

Mendandani Mobil Kecil, Simple

Apa mobil kecil pilihan Anda? Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Honda Brio, Mitsubishi Mirage, Nissan March, Kia Picanto? Apapun pilihannya, prinsip dasar saat mendandaninya sama, keep it simple. “Tapi simpel itu sesuatu yang enggak simpel untuk dilakukan. Kalau mau menambahkan sesuatu di mobil kecil, itu harus simpel tapi tampilannya harus mendongkrak image-nya,” jelas Mark Widjaja, main desainer Daihatsu Ayla.

Mobil kecil dirancang sebagai kendaraan yang praktis, compact, ringkas. Kalau dandanan yang diaplikasi di tubuh kecilnya terlalu ramai atau banyak, bukannya cantik malah jadi crowded. Mobil jadi kelihatan makin kecil. Semakin sedikit ubahannya justru semakin baik, less is more.

“Kalau kita punya Audi A8, modifikasinya salah sedikit, masih enggak kelihatan. Tapi di mobil kecil, modifikasi salah dikit aja pasti kelihatan,” lanjut Mark. Nah, agar mobil mungil anda tetap cantik dan eye catching, simak sejumlah patokan 'dandan' berikut.

HINDARI KROM

Pelek merupakan aksesori penting. Aturan dasarnya, proporsional. Bodi kecil, sepatunya pun jangan terlalu besar. Dan hindari pelek krom. Gunakan warna-warna seperti silver, polish, hitam, putih, bronze. “Pelek krom kesannya seperti bolong. Pelek krom itu sifatnya seperti cermin, sangat sensitif terhadap bayangan. Refleksinya langsung hitam, menghilangkan volume mobil,” papar perancang mobil konsep, Daihatsu A-Concept.

Palang atau spoke biasanya jadi model paling populer dan aman. Pilih palang yang tipis agar tidak berkesan bulky alias gemuk. “Jangan pakai pelek ‘nutup’ atau ‘ngeblok’, jadi bulky dan kesannya numpuk. Pakai pelek jari-jari atau mesh aja,” tambah Pramanandana dari Auto Look, Joglo, Jakbar.

Enaknya pakai mobil kecil, bebas bermain-main dengan warna. Dari cat warna paling standar seperti hitam atau putih, atau warna-warna cerah seperti merah, orange, kuning, hijau dan sebagainya. Yang penting, jaga kualitas pengecatan, sehingga mobil tidak berkesan murahan.

Bagaimana dengan stiker? “Garisnya enggak boleh banyak-banyak, supaya mobil tetep enak dilihat. Seperti kita lihat muka orang, kalau dikasih macam-macam jadi enggak enak dilihatnya, menor,” tandas Mark.

Prinsip simpel ini juga berlaku pada desain body kit. Hindari model yang terlalu besar, banyak detail dan permukaan bergelombang. “Add on saja atau full bumper tapi jangan gondrong,” jelas Pramanandana, modifikator dan spesialis body repair yang akrab disapa Dana.

Jaga bodi mobil agar tetap singset, ringkas dan lincah. “Intinya jangan jadi ceper, desain simpel, jangan banyak tekukan. Capek ngeliatnya di mobil kecil,” lanjut pehobi modifikasi mobil dan model kit ini.

KABIN MONOKROMATIK

Sesuai prinsip dandanan simpel, interior paling pas untuk mobil kecil adalah monokromatik. Artinya, aplikasi warna-warna senada. Ini berlaku untuk semua bagian, jok, door trim sampai audio dan lampu-lampu.

Kulit atau pelapis jok, door trim dan lainnya, hindari warna-warna cerah dan mencolok. Pilih warna gelap, agar mendinginkan secara mental, tidak cepat stres. Seperti hitam, dark grey, merah yang ke arah biru.
Kaca film jangan pakai yang murahan untuk membantu pendinginan AC. Pilih yang non reflektif, kalau bisa hitam. Supaya mobil kesannya panjang. Kalau kaca reflektif, sementara di tengah ada pilar yang berwarna hitam, mobil jadi kesannya terpotong.

Hindari lampu-lampu yang bertolak belakang dengan illumination mobil, semua harus integrated. Pilih yang senada dengan lampu speedometer, biasanya dominan warna orange. Kalau begitu, pilih head unit yang warnanya juga senada.

Lampu kabin jangan terlalu kuat agar atmosfer lebih tenang dan membuat rileks. Paling aman, warm white.

Modifikasi Ringan: Seuaikan Ukuran Pelek dan Ban

Wednesday, October 17, 2012

Pelek dan ban adalah paduan yang tidak bisa dipisahkan. Artinya, kedua peranti itu mesti cocok luar dalam.

Nah, bagi yang ingin mengganti ukuran pelek agar lebih sporti atau bergaya hendaknya perhatikan aturan itu. Kalau tidak maka akan merusak dinding ban.

Semisal dinding ban akan mudah retak, pecah atau benjol bila pelek terlalu kecil. Namun, dinding ban akan mudah terkoyak saat menikung bila pelek terlalu lebar.

Sekadar catatan, kalau dinding ban adalah bagian yang mudah cacat.
 
BASIC OF MOTOGP
PROFIL RIDER