Autosport Magazine official website | Members area : Register | Sign in
MotoGP World Championship Statistic
Pos Rider Team Pts
1 Jorge Lorenzo Yamaha 350
2 Dani Pedrosa Honda 332
3 Casey Stoner Honda 254
4 Andrea Dovizioso Yamaha 218
5 Alvaro Bautista Honda 178
6 Valentino Rossi Ducati 163
7 Cal Crutchlow Yamaha 151
8 Stefan Bradl Honda 135
9 Nicky Hayden Ducati 122
10 Ben Spies Yamaha 88
OTOMOTIF NEWS
TEST DRIVE
Showing posts with label Otomotif. Show all posts
Showing posts with label Otomotif. Show all posts

Yamaha Launching New V-Ixion

Thursday, November 01, 2012

Yamaha telah resmi meluncurkan New Yamaha V-Ixion di Jakarta Motorcycle Show (JMS). Menarik ada satu fitur yang bisa menyapa 'Hi, Bro!' saat mesin dinyalakan. Sapaan tersebut ditampilkan pada speedometer New V-Ixion.

"Dari speedometer ini Yamaha memberikan sentuhan emosional dengan sapaan 'Hi, bro!'," ungkap General Manager Service YIMM, M. Abidin di sela-sela peluncuran New Yamaha V-Ixion, di JMCS di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (31/10).

Menurut Abidin, inovasi tersebut pertama kali di Indonesia di mana motor dibuat lebih humanis layaknya sahabat. "'Hi, Bro!' adalah representasi dari hobi komunitas Yamaha V-Ixion Club Indonesia (YVCI) yang diterjemahkan ke dalam produk," terangnya.

Selain itu tampilan digital spedometer terbilang canggih tanpa menggunakan kabel-kabel, tapi hanya mengandalkan sensor. "Kalau banyak kabel yang terhubung ke speedometer kayaknya ribet, nah di New-Ixion kami menyimpelkan hal itu," lanjutnya.

Speedometer V-Ixion Lightning terinspirasi dari YZF-R1. Penampilan baru V-Ixion Lightning juga terlihat pada tangkinya yang didesain seperti YZF-R1. Tutup tangkinya bergaya sporty berotot seperti airplane fuel cap, multi-layer surface dan terbuat dari plastik ABS.

Lengan ayun V-Ixion Lightning lebih kokoh dan stabil dengan penggunaan swing arm model kotak. Knalpotnya sporty dan premium seperti YZF-R1. Shock breaker belakangnya berwarna sehingga lebih atraktif dan sporty.

Keunggulan lain V-Ixion Lighting adalah frame (rangka) yang menggunakan delta box yang banyak digunakan pada motor berkarakter balap. Grafis V-Ixion Lighting sporty minimalis untuk menampilkan lekuk bodi dan kesan premium pada bodi motor. Ada lima warna yang tersedia yaitu putih merah, merah hitam, hitam solid dan champagne gold.

Spesifikasi mesin V-Ixion Lightning tidak berubah tapi ada penyesuaian kemampuan mesin pada kaki-kakinya yang sudah menggunakan velg dan ban lebar. Tipe mesinnya tetap 4-langkah, 4 valve, SOHC, berpendingin cairan dan berkapasitas 150 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 11,1 kW di putaran 8.500 rpm dengan torsi puncak mencapai 13,1 Nm di 7.500 rpm.

Hal lain yang menarik, tidak seperti generasi sebelumnya, New V-Ixion tidak dibekali kick starter (engkol), melainkan hanya ada pilihan electric starter.

"Menurut penelitian kami, pengguna V-Ixion jarang menggunakan kick starter. Di samping itu, sepeda motor di Amerika dan Eropa sudah banyak yang tidak menggunakan engkol,dan ini sudah menjadi trend di sana," tandas Abidin.

Meski tanpa engkol, starter elektrik tersebut tidak membuat aki tambah boros karena sistem pengisian ke aki cut off, tidak mencharger saat penuh. "Jadi aki tetap prima tidak over charging. Umur pakainya 1 hingga 1,5 tahun," terangnya.

Mobil Bekas yang Bakal Diburu Hingga Akhir Tahun

Sunday, October 21, 2012

Perjualan mobil bekas sempat mengalami penurunan akibat perhelatan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2012, September lalu. Tapi kini, geliat bursa mobil bekas kembali terlihat.

Pengolala bursa mobil seken WTC mangga dua pun optimis angka penjualan mobil bekas di lokasi bisa menembus angka 30 ribu unit hingga akhir tahun nanti. Berdasarkan data penjualan perioder Januari-Oktober ini, jumlah transaksi baik cash maupun kredit sudah mencapai 25 ribu unit.

"Kalau melihat rata-rata penjualan per bulan yang mencapai 2.450 unit, saya optimis target penjualan sebesar 30 ribu bisa tercapai," kata Senior Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih di Jakarta, Sabtu 20 Oktober 2012.

Menurutnya dari 25 ribu mobil seken yang sudah terjual didominasi dari tipe MPV (Multi Purpose Vehicle) seperti Avanza, Xenia, APV, Grand Livina, Jazz, Yaris, Picanto. Selain itu, kata dia, tipe lain yang banyak diburu adalah mobil bermesin diesel yakni Captiva, Fortuner, dan Pajero.

"Sampai akhir tahun nanti kebutuhan mobil bekas berkapasitas tujuh penumpang masih tinggi. Dari penjualan setiap bulan, 50 persen berasal dari tipe itu, sisanya citycar, hatchback, dan diesel," ujarnya.

Lebih lanjut, Herjanto mengatakan pasar mobil seken di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami tren positif. Pesatnya pertumbuhan sektor industri otomotif nasional dan melonjaknya angka penjualan mobil baru juga ikut mendorong penjualan mobil seken di dalam negeri.

"Jika tahun ini pemerintah dan Gaikindo memprediksi angka penjualan mobil baru bisa mendekati 1 juta unit, artinya pangsa pasar mobil seken juga terus mengalami peningkatan. Karena tidak semua konsumen mobil baru adalah konsumen pemula, sebagian dari mereka adalah konsumen yang membeli mobil baru dan menjual mobil lamanya," kata dia.

Dirinya menambahkan, bukan tidak mungkin 5 hingga 10 tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi pemasok mobil seken untuk pangsa negera-negara yang perekonomiannya jauh di bawah Indonesia.

Perakitan Mobil Esemka Diliput Televisi Korea

Popularitas mobil Esemka mulai mendapat perhatian media massa internasional. Sebuah media dari Korea Selatan tertarik meliput mobil karya para siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Solo ini.

Stasiun televisi Korean Broadcasting System (KBS) kepincut untuk meliput secara mendalam mobil Esemka. Ini mengingat cikal bakal kelahiran mobil itu hasil buah karya dari siswa SMK.

"Mobil Esemka sangat menarik. Karena mobil ini dibuat oleh siswa SMK. Beda dengan siswa di Korea, mereka hanya belajar teori saja," kata produser tim Dokumenter KBS, Yun Yeong Sik, Jumat 19 Oktober 2012.

Itulah yang membuat para siswa SMK istimewa. Selain mengenal dan belajar teori, lanjut dia, para siswa juga langsung terjun praktik untuk mengaplikasikan teori tersebut. Hasilnya, mobil Esemka berhasil diciptakan.

"Selain siswa dan pihak sekolah sangat mendukung program kegiatan seperti ini. Ternyata dari kepala daerah seperti Walikota Solo juga sangat mendukung. Ini yang membuat kami tertarik," ucapnya.

Untuk membuat liputan secara menyeluruh terkait mobil Esemka, pihaknya membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk tinggal di Solo. Selain meliput dari dekat kegiatan belajar mengejar di sekolah SMK, jurnalis dari Korea Selatan tersebut juga  mengunjungi tempat perakitan Esemka di Solo Techno Park.

"Nanti hasil syuting pembuatan mobil Esemka ini akan disiarkan di sejumlah negara. Jumlahnya sekitar 37 negara," katanya.
Dikenal Global

Sementara itu, salah satu Guru SMK N 2 Surakarta yang juga terlibat dalam pemabuatan mobil Esemka, Dwi Budi Martono, mengaku sangat bangga dengan kehadiran jurnalis dari Korea Selatan ini. "Dengan adanya liputan seperti ini tentunya Esemka akan dikenal secara global," ujar dia bangga.

Selama pengambilan gambar di Solo, kata dia, mereka merekam setiap kegiatan siswa SMK yang terlibat dalam program perakitan mobil tersebut. "Mereka akan mensyuting siswa itu, mulai dari berangkat sekolah, pulang, hingga kegiatan di rumah sampai tidur. Itu semua direkam," katanya.

Teknologi Injeksi DCP-FI Suzuki Shogun 125 Masih Yang Paling Lengkap?

Wednesday, October 17, 2012

Bicara teknologi injeksi, boleh dong sekali-kali mundur ke belakang. Teknologi di masa lalu ini malah kami anggap selangkah lebih maju. Tapi karena berbagai alasan, Discharge Pump Fuel Injection (DCP-FI) yang pernah digunakan pada Suzuki Shogun 125 FI dihentikan produksinya.

Generasi sepeda motor Suzuki berikutnya yang menggunakan injeksi, Suzuki Nex FI malah menggunakan sistem injeksi konvensional yang banyak dipakai oleh pabrikan lain seperti Honda dan Yamaha. Oiya, sekedar flash back, ulasan teknologi bisa dilihat kembali.

Balik lagi ke DCP-FI. Keistimewaan teknologi injeksi Suzuki ini adalah digabungkannya beberapa komponen dari injector, fuel pump dan regulator menjadi satu. Jadi di dalam tangki bahan bakar tidak ada lagi yang namanya fuel pump juga regulator. Perbandingan dengan injektor konvensional bisa dilihat pada gambar di bawah ini. 

Karena digabungkannya ketiga komponen ini, jadi lebih ringkas karena tidak membutuhkan fuel pump di tangki. "Selain itu aliran bensin dari tangki tidak memerlukan tekanan yang terlalu besar, bahkan saat bensin turun terbantu oleh gravitasi. Hal ini dapat meringankan kerja fuel pump," jelas Anwar Widodo, Senior Instructor PT SIS.

Tekanan bahan bakar di selang dari tangki pun bukan yang bertekanan tinggi, jadi lebih safety. Khususnya bila terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti selang bensin lepas ketika mesin masih menyala, bensin tidak langsung menyembur keluar.

Posisinya, perangkat DCP ini diletakan mirip dengan posisi kebanyakan injector tipe indirect injection yaitu ada di intake manifold. Dan untuk aplikasi teknologi ini, Suzuki memilih menggunakan perangkat DCP buatan Mikuni.

Satu-satunya kelemahan pada DCP-FI adalah, ketika terjadi kerusakan salah satu komponen, bisa injector, fuel pump atau regulator, harus dilakukan secara assy. Tidak bisa terpisah masing-masing komponen. Tapi sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah, mengingat umur komponen ini cukup panjang hingga bertahun-tahun.

Selain DCP, Suzuki juga sudah sejak dulu melengkapi sistem injeksinya dengan sensor yang lengkap. Totalnya ada 7 sensor dan 4 perangkat actuator. Sensornya terdiri dari Engine Temperatur Sensor (ET), Intake Air Pressure Sensor (IAP), Intake Air Temperature Sensor (IAT), Throttle Position Sensor (TPS) juga Crank Position Sensor (CPS).

Selain itu dilengkapi pula dengan Heated Oxygen Sensor (HO2), atau biasa disebut dengan O2 sensor. Bedanya, O2 sensor pada motor ini bisa bekerja lebih cepat. "O2 sensor itu hanya bekerja maksimal ketika suhu sensornya sudah berada di kisaran 80 derajat celcius. Pada Suzuki Shogun, O2 sensornya dilengkapi heater atau pemanas agar cepat mencapai suhu tersebut," jelas Anwar Widodo yang akrab disapa Aan. 

Suzuki juga melengkapi motornya dengan Tip-Over Sensor (TO) yaitu sensor yang mampu membaca kemiringan motor. Ketika motor jatuh dan posisinya lebih dari 65 derajat maka secara otomatis sistem injeksi akan dimatikan dan mesin mati. Pada beberapa sepeda motor baru seperti Honda Vario Techno 125 atau Yamaha Mio J, fitur ini malah dihilangkan.

Lanjut ke komponen actuator. Pada Suzuki Shogun 125 FI sama seperti motor-motor lainnya. Yaitu Engine Control Module (ECM) sebagai otak yang menerima input data dari sensor lalu memberikan perintah pada injector. Berikutnya adalah DCP system dan injector.

Dan yang terakhir adalah idle speed control (ISC), fungsinya untuk menjaga langsung mesin. Caranya, ECM akan mengatur katup ISC untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake saat gas ditutup dan ketika mesin masih dingin. Pada pagi hari, fungsinya menggantikan choke.

Nah, dengan DCP-FI, Heated Oxygen Sensor  dan konsisten mengaplikasikan sensor kemiringan motor atau Tip-Over Sensor, sistem injeksi pada Suzuki Shogun ini jadi salah satu yang paling canggih. Sayang, versi injeksi pada Suzuki Suzuki Shogun 125 FI ini sudah discontinue. (autosport-magazine.blogspot.com)

Teknologi Anyar Mesin Daihatsu Ayla & Toyota Agya

Mengamati dua mobil Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya memang lagi menarik. Setelah melototi desain ekterior dan interior IIMS 2012 lalu, tentu masih banyak pertanyaaan seputar mesinya?

Memakai konsep LCGC (Low Cost Green Car) , engine 3 silinder berkode 1KR dipilih oleh principal (Daihatsu Motor Corporation Jepang) untuk kolaborasi ketiga Daihatsu-Toyota di Indonesia ini.

Namun, sedikit dimodifikasi agar tujuan low cost tercapai. “Gimana caranya agar harganya murah dan bahan bakarnya irit, sehingga ada beberapa komponen yang kita ubah,” Embay Sunaryo, Head Development Project Team 3 R&D PT Astra Daihatsu Motor (ADM), APM Daihatsu di Tanah Air.

Ubahan paling signifikan gunakan Integrated Exhauts Manifold (IEM). Kalau Anda sempat memperhatikan mesin Ayla di IIMS lalu, exhauts manifold setiap silinder tidak terlihat. Yang tampak hanya 1 pipa besar yang keluar melalui lubang exhauts.

“Cost jadi lebih murah dan karena jadi satu (exhaut manifold dan cylinder head) maka panas exhauts manifold tidak merambat cepat ke catalytic converter (CC) karena posisinya jadi jauh. Sehingga usia CC juga lebih panjang,” bebernya.

Efek ke efisiensi BBM memang gak signifikan, namun kata Embay, dengan IEM itu bobot mesin tereduksi cukup besar dan ujung-ujungnya ke konsumsi BBM.

Selain itu, dinding ketiga pistonnya sudah dilapisi bahan Teflon. Fungsinya, menurut Rifqi Taufiqurrahman bisa mengurangi gesekan antara piston dan inner cylinder. “Juga meminimalkan panas,” ujar pria yang menjabat Engine Staff R&D ADM ini.

Bahkan, kata Rifqi, proses pelumasan piston gunakan sistem Oil Jet. Dimana ditambahkan saluran di bawah masing-masing piston. Gunanya saat kompresi tinggi oli akan ‘muncrat’ secara mekanis. Teknologi ini sudah dipakai di mesin 3SZ-VE milik Daihatsu Luxio, Gran Max, Terios dan Toyota Avanza 1.5.

Sebagai mobil perkotaan yang butuh torsi besar, langkah piston mesin Ayla/Agya ini juga di-stroke up. Dari asli mesin 1KR sebesar 81 mm menjadi 84 mm. Sehingga diameter x langkahnya kini berukuran 71 x 84 mm. “Nafasnya jadi panjang dan torsi lebih besar,” tegas Embay lagi.

Spek mesin lain, yakni mengadopsi timing chain (rantai keteng) untuk menggerakkan camshaft. Memang termasuk ‘jadul’, tapi biaya perawatan jadi minim lantaran usia penggantian part tergolong lama dibanding pakai belt.

Oiya, mesin 1KR yang juga dipakai di Toyota Aygo, iQ, Yaris, Daihatsu Cuore, Peugeot 107 berbeda dari Ayla-Agya yang memakai KR-DE. Kalau Aygo, iQ, Cuore, 107 dan lainnya adopsi 1KR-FE.

Bedanya, bisa dilihat dari dua huruf di belakang. “FE berarti VVT-i (Variable Valve Timing with intelligent). Kalau DE, mesin sudah DOHC, tapi tidak VVT-i,” jelas Satriyo Budiutomo, Executive Coordinator Project Team 1 R&D ADM.

Loh kenapa dihilangkan (VVT-i), bukannya bisa menekan konsumsi BBM? “VVT-i itu memang salah satu alat menghemat bahan bakar dan memperbesar torsi, tetapi di mesin 1KR-DE ini tanpa VVT-i, hal yang ditargetkan sudah tercapai. Sehingga kalau bicara dari pengembangan mesin jadi lebih murah. Tanpa VVT-i pun sudah mendapat tenaga dan konsumsi BBM yang diinginkan,” ungkapnya. (autosport-magazine.blogspot.com)

Kalah Start, Penjualan Honda Hybrid Baru 1 Juta

Tuesday, October 16, 2012

Honda Motor Co., Ltd. mengumumkan akumulasi penjualan mobil hybrid Honda di seluruh dunia telah melampaui angka 1 juta unit sampai akhir September 2012. Angka ini dicapai Honda dalam waktu 12 tahun 10 bulan dihitung dari penjualan Honda Insight generasi pertama di Jepang pada November 1999. Pada saat itu, Honda Insight menjadi mobil produksi massal dengan konsumsi bahan bakar bensin 35 liter per kilometer.

Sayangnya start penjualan hybrid Honda kalah dari pabrikan senegaranya, Toyota. Toyota memulai lebih dulu sejak Agustus 2007 melalui produk Toyota Coaster Hybrid EV dan Toyota Prius. Tak pelak, penjualannya pun terpaut jauh dengan angka 4 juta unit pada 30 April 2012.

Seperti diberitakan dalam laman resmi Honda, dalam mengembangkan konsep mobil hybrid, Honda mengembangkan mesin Integrated Motor Assist (IMA). Teknologi ini memanfaatkan fitur unik, ringan, dan kompak, sehingga bisa optimal.

Honda jug mengembangkan teknologi IMA untuk kendaraan sport hybrid dengan nama Super Handling All Wheel Drive (SH-AWD) untuk menghasilkan tenaga kuat dan efisiensi bahan bakar. Rencananya, teknologi ini akan diaplikasikan pada Honda NSX generasi terbaru, Honda Acura RLX, dan juga Honda Legend.

Pada Mei 2012 lalu, Honda mulai memproduksi Honda Acura ILX Hybrid di Amerika Serikat untuk pasar di luar Jepang dan diikuti dengan produksi Honda Jazz Hybrid di Thailand pada Juli 2012.

Sampai saat ini Honda telah menjual 8 model hybrid di 50 negara di seluruh dunia, di antaranya Honda Insight, Honda Civic Hybrid, Honda CR-Z, Honda Fit (Jazz) Hybrid, Honda Freed Hybrid, Honda Freed Spike Hybrid, dan Honda Fit Shuttle Hybrid.
(autosport-magazine.blogspot.com)
 
BASIC OF MOTOGP
PROFIL RIDER