Andrea Dovizioso menegaskan bahwa dirinya tak terganggu oleh jejak yang ditinggalkan pendahulu, Valentino Rossi, setelah mengalami dua musim terburuk sepanjang kariernya di MotoGP. Dia justru merasa bangga bisa menggantikan posisi "The Doctor".
Rossi sangat frustrasi selama dua musim membela Ducati. Juara dunia sembilan kali grand prix ini akhirnya memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha pada akhir musim 2012 lalu, sehingga Dovizioso mendapatkan kesempatan untuk meniti karier bersama tim yang bermarkas di Bologna ini.
Dovizioso sadar, pasti ada tekanan yang cukup besar sebagai pengganti pebalap sekaliber Rossi. Akan tetapi, dia merasa keadaannya sedikit lebih mudah jika dibandingkan apabila Rossi meraih kesuksesan selama membela Ducati.
"Menggantikan tempat Rossi merupakan sesuatu yang spesial," ujar Dovizioso saat event Wroom Press di Italia, seperti dikutip dari Autosport, Selasa (15/1/2013).
"Meskipun demikian, selama dua tahun lalu, Ducati dan Valentino mengalami kesulitan. Jadi, menggantikan tempatnya sekarang bukan menjadi masalah.
"Dulu dia meraih banyak kemenangan, sehingga siapapun pebalap yang menggantikan tempatnya akan merasa berada dalam posisi yang sulit. Tetapi sekarang, ini bukan masalah."
Kepergian Rossi berarti tim tak terlalu mengalami tekanan dari media dibandingkan selama juara dunia tujuh kali MotoGP itu masih bersama mereka. Menurut Nicky Hayden, yang menjadi tandem Dovizioso untuk musim 2013, ada hal positif dan negatif dari kepergian mantan juara dunia itu.
"Tentu saja saya melihatnya dari dua sisi. Saya tak ada masalah dengan Valentino. Kami rekan setim sebelum ke Honda, dan tahun lalu, sampai kecelakaan di Indy, saya mengalahkannya lebih banyak dibandingkan dia mengalahkanku. Saya bisa kompetitif dengannya.
"Tentu saja ada beberapa poin penting (dengan kepergiannya) - karena mungkin lebih banyak fokus kepadaku dan mungkin juga fokus ke ide-ideku.
"Tetapi ada juga keuntungan dari kehadirannya di tim. Dia memberikan motivasi yang besar kepada orang-orang di sini, dan ketika dia berbicara, banyak orang mendengarkannya.
"Tanpa dia, mungkin kami takkan menggunakan sasis aluminium secepat yang kami lakukan. Melihat dua tahun ke belakang (bersama-sama di Ducati), hasilnya tak seperti yang diharapkan. Tetapi inilah hidup. Kami sudah mencoba tetapi tak terjadi." (and)